Microsoft Surface Laptop Studio review dan spek : Laptop Kencang cocok untuk segala kalangan

 Semenjak serangkaian Surface mengawali kiprahnya satu dasawarsa lalu, Microsoft sudah berspesialisasi dalam piranti hybrid. Tablet Surface Pro asli menjadi seperti netbook karena keyboard opsional, tapi perusahaan sudah melakukan eksperimen dengan beragam factor wujud sepanjang tahun semenjak itu.

Microsoft Surface Laptop Studio review dan spek : Laptop Kencang cocok untuk segala kalangan

Satu kembali yang baru dipertambah ke kombinasi di tahun 2021 berbentuk Surface Netbook Studio. Dibanding melepas keyboard semuanya, dia mempunyai engsel fleksibel yang memungkinkannya Anda mengalihkan monitor antara tiga status tombol. Ini bukanlah pertamanya kali kami menyaksikan design semacam ini, tapi pengenalannya di sini yaitu signal niat yang terang dari Microsoft.

Tetapi apa itu cukup buat memberikan keyakinan pro inovatif dari iPad Pro atau Mac? Atau justru dapat memikat customer? Saya habiskan beberapa minggu mengetes Surface Netbook Studio untuk ketahuinya.

Design dan Bentuk

  • Design 3-in-1 baru bekerja yang baik tapi mempunyai kebatasan
  • Feature panggilan video yang luar biasa
  • Opsi port yang terbatas
Microsoft Surface Laptop Studio review dan spek : Laptop Kencang cocok untuk segala kalangan

Surface Netbook Studio gantikan Surface Book sebagai netbook hibrid kelas tinggi Microsoft, adopsi factor wujud yang paling berlainan dalam prosesnya. Bukannya netbook dengan penampilan yang bisa dilepaskan seutuhnya, monitor di Netbook Studio bisa diambil di depan di muka keyboard atau dibaringkan di atasnya.

Ini secara tehnis menjadikan piranti 3-in-1, walau Anda kehilangan elastisitas dalam memakai monitor sebagai tablet yang berdiri dengan sendiri. Anda pun terbatas pada tiga status masih tetap ini, tidak seperti netbook konvertibel dengan engsel 360°. Saya mendapati ini benar-benar memiliki masalah dengan penampilan yang diambil di depan dalam model Pentas, yang bukan pojok paling alami untuk melihat video - tapi tidak ada langkah untuk menyesuaikan.

Pantauan Microsoft Surface Netbook Studio

Tetapi, itu ialah salah satu scenario riil di mana saya mendapati design jadi batas. Piranti ini hebat dalam model Netbook biasa, dan model Studio berperan secara baik untuk catatan tulisan tangan memakai stylus Slim Pen 2 yang baru. Jalur kerja harian saya tidak mengikutsertakan presentasi, tapi menurut saya model Pentas lebih efisien di sini.

Ini juga gampang untuk beralih antara model yang lain. Dalam beberapa menit, Netbook Studio bisa berasa seperti piranti yang betul-betul baru, suatu hal yang mustahil dilaksanakan oleh beberapa kompetitor.

Tapi dengan piranti tertutup, Anda belum pasti tahu jika peranan ini ada. Gabungan aluminium premium ialah suatu hal yang sudah kami saksikan di piranti Surface berulang-kali awalnya, sementara susunan Platinum ialah salah satu opsi Anda. Saya ingin menyaksikan beberapa warna alternative, tapi seni minimalis ini tipikal piranti keras yang direncanakan untuk pemakaian usaha.

Pantauan Microsoft Surface Netbook Studio

Tetapi, Anda akan menyaksikan beberapa fenomena design saat menyaksikan lebih dekat. Yang pertama ialah belahan panjang pada bagian belakang piranti - demikianlah penampilan masih tetap dipasang saat beralih antara status.

Yang lain ialah alas besar yang memanjang dari sisi bawah piranti, memberinya design dua tingkat yang tidak biasa. Ini kemungkinan untuk tingkatkan kestabilan (yang paling bagus), tapi itu memiliki arti piranti ini tebal dengan tebal 17,88mm.

Microsoft sudah manfaatkan ruangan disekitaran pangkalan secara baik, dengan kisi-kisi speaker besar disebelah kiri dan kanan. Anda akan mendapati magnet yang kuat pada bagian depan, direncanakan sebagai area untuk menyimpan yang aman untuk stylus Slim Pen 2. Ini berperan double sebagai stasiun pengisian daya, membuat gampang dijangkau tetapi masihlah jauh saat tidak dibutuhkan.

Pembahasan Microsoft Surface Netbook Studio

Tapi Surface Netbook Studio bukan hanya tebal, tapi juga berat. Mode i7 yang saya tes memiliki bobot 1,82kg, dan versus i5 tidak jauh ada di belakang dengan berat 1,74kg. Itu lebih berat dari umumnya netbook 14 inch, jadi tidak seportabel yang Anda harap.

Tetapi, opsi design yang paling menyebalkan untuk saya ialah penyeleksian port. Microsoft bukan hanya terjerat dengan Surface Connect sebagai sistem pengisian daya khusus, tapi juga dipadukan dengan 2x USB-C (dengan support Thunderbolt 4) dan jack earphone 3,5 mm. Pada piranti dengan tebal ini, betul-betul tidak ada argumen untuk kekurangan port USB-A, dan ada beberapa ruangan untuk HDMI juga.

Tetapi, ini ialah informasi yang jauh lebih bagus berkaitan dengan webcam. Sensor 1080p hasilkan panggilan video yang jernih dan tajam, sementara mikrofon studio double pastikan Anda bisa didengarkan dengan jelas dan keras. Dengan sensor IR yang bersisihan, itu memiliki arti Netbook Studio memberikan dukungan membuka kunci muka Windows Hello.

Pantauan Microsoft Surface Netbook Studio

Cepat, handal, dan gampang dipersiapkan, tapi masih tetap jadi salah satu sistem buka kunci biometrik Anda. Microsoft satu kali lagi memilih untuk tidak memakai sensor sidik jemari, dan camera belakang Surface Book 3 sudah dipertaruhkan. Tidak ada pemecah persetujuan, tetapi saya masih menginginkannya pada piranti premium semacam itu.

Keyboard dan Trekpad

  • Keyboard yang pantas, tapi bisa lakukan semakin banyak perjalanan
  • Tidak ada sensor sidik jemari
  • Trekpad yang mengagumkan, tapi Slim Pen 2 dipasarkan terpisah

Surface Netbook Studio mempunyai keyboard ukuran penuh yang besar, walau Microsoft sudah memutuskan untuk tidak mengikutkan tombol angka terpisah. Saya lebih sukai design ini, baik secara estetis atau fungsional.

Tiap kunci tawarkan jumlah perjalanan yang pantas, walau saya mengharap semakin banyak dari piranti sebesar ini. Itu tentu tidak menandingi keyboard mekanis atau bahkan juga baris XPS Dell, tapi pengalaman menulis baik saja untuk banyak orang. Anda pun memperoleh tiga penataan berlainan untuk lampu latar, dan tombol F berperan double sebagai akses cepat ke banyak peranan umum.

Pantauan Microsoft Surface Netbook Studio

Tapi dengan semua ruangan untuk bekerja ini, saya betul-betul tidak pahami kenapa Microsoft memilih untuk tidak memakai sensor sidik jemari. Saya menghargakan sandaran tangan yang besar, tapi tatanan letak sekarang ini nyaris tidak begitu sempit untuk memuatnya.

Memang ada banyak ruangan untuk trekpad besar di Surface Netbook Studio. Operan balik haptic-nya memerlukan sedikit waktu untuk melatih diri, tapi memberi pengalaman navigasi yang lebih memberikan keyakinan dibanding umumnya kompetitor. Sudah pasti, ada beberapa alternative, terhitung input sentuh, mouse, atau pena.

Yang paling akhir memerlukan stylus (seperti Slim Pen 2) untuk dibeli secara terpisah, tapi perlu disebut di sini. Sama seperti yang saya sebut dalam pembahasan Surface Pro 8 saya, ini mempunyai design yang lebih rata dibanding stylus Microsoft awalnya, tapi ini berasa lebih natural saat membuat catatan atau sketsa tulisan tangan.

Itu bisa mengetahui beragam tingkat sensitivitas penekanan (4096, agar semakin spesifik), dan latency 2ms memberi pengalaman seperti pena di atas kertas. Memasangkan dan isi daya secara magnetis di bawah trekpad ialah susunan gula pada kue. Sangat sayang itu tidak terhitung dalam harga.

Monitor dan Speaker

  • Monitor LCD 120Hz yang Luar biasa
  • Feature kecepatan refresh adaptive di jalan
  • Speaker quad kompak tetapi tidak fantastis

Dengan Netbook Studio, Microsoft sudah pilih ukuran monitor yang belum pernah kami saksikan dari piranti Surface awalnya: 14,4 inch. Itu yang dilukiskan perusahaan sebagai penampilan 'PixelSense Flow', tetapi ini LCD dan bukan OLED. Saya menginginkan yang paling akhir di netbook paling mahal Microsoft, tetapi itu bukan permasalahan besar.

Monitornya sendiri mempunyai resolusi 2400×1600, yang memiliki arti adopsi rasio faktor 3:2 yang saat ini jadi rutinitas. Berwarna ceria dan ceria, dan tingkat detilnya baik sekali. Cuma sedikit orang yang memerlukan penampilan berkualitas semakin tinggi - ini lumayan baik untuk banyak orang.

Pantauan Microsoft Surface Netbook Studio

Beberapa angka memberi dukungan, dengan lingkup 100% gamut warna sRGB, 83% Adobe RGB, dan 87% DCI-P3 dalam pengetesan saya. Saya merekam kecemerlangan optimal 532 nits yang mengagumkan, walau mayoritas pemakaian di luar ruang masih susah.

Tetapi salah satunya keuntungan yang besar dari penampilan Surface Netbook Studio ialah kecepatan refreshnya yang tinggi. Piranti ini bisa hasilkan pada 60Hz dan 120Hz, sama yang paling akhir memberi visual yang lembut dan responsive yang baik sekali.

Microsoft sedang kerjakan feature Dynamic Refresh Rate (DRR) untuk Windows 11, yang memungkinkannya kecepatan refresh sesuaikan secara automatis bergantung pada kondisinya. Tetapi, itu tidak ada di saat penulisan, jadi Anda harus pilih di antara 60Hz dan 120Hz.

Monitornya dikitari oleh bezel yang paling ramping, dan saya menghargakan keputusan Microsoft untuk membuat mempunyai ketebalan yang serupa di semua segi.

Anda akan mendapati keseluruhan empat speaker, yang dikeluarkan lewat kisi-kisi besar pada bagian bawah kiri dan kanan. Audio jernih dan jernih, tapi saya menginginkan bass extra dan suara yang lebih imersif. Tetapi, satu keuntungan di sini yaitu suaranya jarang terdistorsi, bahkan juga pada volume tinggi.

Detail dan Perform

  • Perform hebat dari chip i7 angkatan kesebelas
  • Kenaikan yang baik dari
  • penyimpanan SSD GPU RTX 3050 Ti diskrit sampai 2TB

Surface Netbook Studio ialah netbook Microsoft paling handal sampai sekarang ini, dan mempunyai intern yang tepat. Komposisi tingkat awalnya tampilkan processor Intel Core i5-11300H dan grafis terpadu Irislah Xe, tapi Anda bisa bayar lebih buat Core i7-11370H dan GPU RTX 3050 Ti.

Jarang-jarang menyaksikan netbook Microsoft dengan kartu grafis diskrit, walau itu salah satunya pilihan Nvidia yang tambah murah. Dari sisi bumper 32GB RAM pada mode yang saya tes, performanya baik sekali keseluruhannya. Tidak ada apakah juga dalam jalur kerja harian saya - terhitung pencarian situs, e-mail, Adobe Photoshop, dan multitasking - yang mengakibatkan perlambatan atau kegagapan.

Saya mengetesnya sebagai piranti keproduktifan, tapi Surface Netbook Studio sanggup lakukan beberapa permainan enteng. Tetapi, tidak boleh mengharap untuk unggul di judul AAA, lepas dari GPU Nvidia.

Microsoft bermurah hati dengan pilihan penyimpanannya, beberapa karena minimnya penyimpanan yang bisa diperlebar. Mode paling murah mempunyai SSD 256GB, tapi ini bisa dikonfigurasi sampai 2TB.

Piranti lunak

  • Beberapa feature keamanan/management tambahan
  • Bekerja nyaris sama dengan Windows 11 Home

Tidak seperti netbook Microsoft yang lain, Surface Netbook Studio jalankan Windows 11 Pro out of the box, karena direncanakan khususnya untuk beberapa inovatif dan eksekutif yang memakainya di dalam lingkungan usaha. Ada banyak feature keamanan dan management tambahan dibanding dengan Windows 11 Home, tapi ini tidak begitu berkaitan untuk customer. Banyak orang tidak menyaksikan ketidaksamaan di antara ke-2 nya.

Tapi Windows 11 pada umumnya cukup berlainan dari Windows 10 - khususnya secara visual. Ada langkah untuk memutar kembali lagi ke Windows 10, tapi saya tidak mereferensikan melakukan sesudah Anda beli Surface Netbook Studio. Nyaris tiap feature yang Anda perlukan masih berada di sini, dan Microsoft dengan teratur menambah feature baru ke Windows 11.

Ini terhitung beberapa feature yang ditiadakan dengan dikenalkannya OS baru, tapi Windows 10 kelihatannya tidak memperoleh feature catatan kembali. Windows 11 berasa seperti tempat untuk bekerja maju.

Periode Gunakan dan Pengisian

  • Battery Kemampuan battery 56,3Wh-58Wh
  • Kurang cukup sesuai claim Microsoft, tapi periode gunakan battery masih kompak
  • Pengisian penuh dalam kurun waktu sekitaran 2 jam 15 menit

Microsoft menjelaskan battery di Surface Netbook Studio bisa sekitar dari 56,3Wh sampai 58Wh, yang unik untuk netbook sebesar ini. Tetapi, perusahaan sudah membuat beberapa claim besar mengenai berapakah lama itu akan bertahan - sampai 18 jam pada mode Core i7 yang saya tes, atau 19 jam pada versus Core i5.

Walau saya tidak bisa capai ketinggian itu dalam pengetesan, periode gunakan battery masih mengagumkan. Dalam pengetesan loop video 720p kami, saya merekam 15 jam 22 menit dengan sekali pengisian daya. Ini dengan kecemerlangan yang ditata ke 120 nits hingga tidak menggambarkan pemakaian di dunia riil, sehari kerja penuh masih bisa dicapai.

Model penghemat battery berbasiskan piranti lunak bisa menolong bila Anda kekurangan daya, tapi kecepatan pengisian daya kompak. Memakai pengisi energi yang diikutkan dalam kotak (Microsoft tidak mencuplik watt tertentu), saya capai battery 20% di dalam 15 menit semenjak mati. Pada 30 menit, ini ialah 37%, sementara Anda menyaksikan sekitaran 2 jam 15 menit untuk pengisian penuh.

Tidak jelek benar-benar, tapi Anda harus memakai port Surface Connect yang dipatenkan untuk kecepatan paling cepat. Itu melekat secara magnetis, tapi bisa secara mudah dipindah dengan pergerakan berarti apa saja. Saya mengharap Microsoft seutuhnya memakai USB-C untuk pengisian daya.

Microsoft Surface Netbook Studio

Harga

Sama seperti yang kemungkinan telah Anda kenali, Surface Netbook Studio mahal. Dimulai dari £1.449/ US$1.599,99 untuk mode dengan processor Intel Core i5, grafis terpadu Irislah Xe, RAM 16 GB, dan SSD 512 GB.

Tetapi, harga naik tajam disana. Komposisi Intel Core i7/RTX 3050 Ti yang saya tes (RAM 16 GB/SSD 1 TB) akan membuat Anda bayar £2.479/ US$2.699, sementara Anda bisa bayar lebih buat melipatgandakan penyimpanan.

Membeli Surface Netbook Studio di Inggris

Potongan harga nampaknya relatif umum terjadi, tapi ini lebih dari yang siap dibelanjakan oleh mayoritas customer untuk beli netbook baru. Ini kemungkinan narasi yang lain untuk pemakai usaha, tapi Anda masih bisa mendapati nilai uang yang lebih bagus di lain tempat di bagan netbook usaha kami. Piranti 2-in-1 yang lain tawarkan semakin banyak elastisitas.

Ingat, Surface Slim Pen 2 yang Anda saksikan di sejumlah photo ialah aksesories opsional - harga tambahan £119,99/ US$129,99. Pada akhirannya, harga ialah argumen khusus tidak untuk beli Surface Netbook Studio.

Keputusan

Netbook Studio ialah tambahan baru yang memikat buat serangkaian Surface Microsoft, tapi tidak semua jalan secara benar.

Saya berkesan dengan fungsionalitas yang ada di ke-3 model itu, tapi beberapa akan kehilangan elastisitas extra yang diberi oleh Surface Book. Tetapi, design yang bagus membuat perubahan antara ke-2 nya berasa mulus.

Ini menolong Microsoft mengepak semakin banyak daya dibanding Buku 3. Walau dipublikasikan saat sebelum chip netbook Intel angkatan keduabelas sah, menyatukan CPU Tiger Lake dengan GPU RTX 3050 Ti hasilkan kenaikan performa yang baik.

Sorotan yang lain terhitung penampilan 120Hz yang mengagumkan (dengan kecepatan refresh adaptive di jalan), periode gunakan battery yang kompak, dan pengalaman panggilan video yang hebat. Tetapi, opsi port yang terbatas dan tidak ada sensor sidik jemari kurangi pengalaman.

Pada harga itu, kekurangan itu susah untuk diacuhkan. Tetapi silahkan mengharap lebih banyak beberapa perusahaan melakukan eksperimen dengan factor wujud semacam ini di periode kedepan.

Baca juga 

 Laptop Gaming Msi Bravo 15 B5dd 276vn Review dan Spesifikasi

10 Laptop Terbaik Untuk Kantoran yang cocok untuk karyawan

Spesifikasi Laptop HP 14-Bs0xx,kuat di pakai gaming dan kantoran


Detail dan spesifikasi

  • Microsoft Surface Netbook Studio: Detail
  • Monitor LCD 14,4in 2400×1600, kecepatan refresh 120Hz (adaptif)
  • Processor Intel Core i5-11300H/i7-11370H
  • Intel Irislah Xe/Nvidia GeForce RTX 3050 Ti GPU
  • 16/32GB RAM
  • 256GB/512GB/1TB / Penyimpanan SSD 2 TB
  • Windows 11 Pro
  • Camera belakang 10Mp
  • Camera 1080p dengan Windows Hello memberikan dukungan
  • speaker stereo Quad dengan Dolby Atmos
  • Wi-Fi 6
  • Bluetooth 5.1
  • Periode gunakan battery sampai 19 jam (i5), sampai 18 jam (i7)
  • 1,74kg (i5), 1,82 kg (i7)


Post a Comment for " Microsoft Surface Laptop Studio review dan spek : Laptop Kencang cocok untuk segala kalangan"